Di era digital kini, tidak hanya smartphone ataupun kamera saja yang bertransformasi ke versi digital, karena ternyata uang pun tidak mau kalah. E-money merupakan salah satu istilah yang sudah cukup populer di kalangan masyarakat diikuti dengan fenomena cashless society, yaitu generasi masyarakat tanpa uang cash.

Cashless Society merupakan salah satu contoh penerapan teknologi yang memiliki dampak besar dalam dunia bisnis. Miliaran transaksi menggunakan e-money terjadi setiap harinya melalui berbagai layanan seperti kartu kredit, kartu debit, E-money, hingga berbagai aplikasi fintech yang digemari milenial seperti Ovo, Go-Pay, Dana, Sakuku, dan lain-lain.

Hal ini menandakan bahwa masa-masa kejayaan Uang tunai akan segera berakhir. Bagaimana tidak, menggunakan e-money atau fintech jauh lebih mudah dan praktis daripada harus membawa sejumlah uang tunai yang bernilai banyak dan tebal.

Cashless Society diyakini akan mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi tanpa uang tunai. Dan yang pasti hal ini juga akan memudahkan kegiatan masyarakat dalam melakukan transaksi. Contohnya kini jika ingin belanja mall tinggal gesek kartu, bayar makan di restoran bisa scan kode QR, atau membayar biaya Tol tinggal tap kartu. Sangat praktis bukan?

Oleh karena itu, sebagai pelaku bisnis anda harus peka terhadap kondisi ini dengan mulai membuka mata, meninggalkan metode konvensional secara perlahan dan menerapkan teknologi sebagai bagian dari bisnis anda.

Penerapan teknologi bukanlah sebuah pilihan melainkan sebuah bagian dari transformasi digital yang mempengatruhi masa depan dunia bisnis. Dimana seluruh kegiatan bisnis nantinya bisa dilakukan secara digital dan akan berbasis online.

Bayangkan jika bisnis yang anda miliki menolak untuk menerapkan teknologi, mungkin bisnis anda akan tertinggal dari para pesaing , ditinggalkan customer hingga akhirnya tidak bisa terlibat dalam dunia bisnis di masa depan. Pasti tidak mau kan?